Halaman

Senin, 17 Juni 2013

Konsep Waktu, Perubahan dan Kebudayaan


A.    Konsep waktu dan sejarah Lokal
Kata sejarah berasal dari bahas Arab Syajara artinya pohon yang memiliki cabang, dahan, daun dan ranting. Begitu pula dengan pertumbuhan manusia.Disamping sjarah dikenal juga kata silsilah.
Sejarah adalah semua pertistiwa masa lampau (sejarah sebagai kenyataan). Sejarah dapat membantu para siswa memahami perilaku manusia pada masa yang lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang. (tujuan-tujuan baru pendidikan sejarah).
Tugas pokok ilmu sejarah berkaitan dengan waktu adalah ilmu sejarah bertugas membuka ke masa lampau/waktu yang lalu umat manusia, memaparkan hidup manusia dalam berbagai aspek kehidupannya dan mengikuti perkembangannya dari masa yang paling tua hingga dewasa ini.
Konsep waktu penting bagi sejarah karena tanpa di ketahui dimensi waktu lampau, kini dan masa depan maka sejarah akan mengalami kekacauan karena tidak berpangkal dan berujung.
Pembicaraan waktu dalam sejarah terdiri dari ; (1) perkembangan; (2) kesinambungan; (3) pengulangan; dan (3) perubahan.
Peristiwa sejarah lokal dijadikan peristiwa-peristiwa sejarah nasional: (1) Bandung Lautan Api; (2) Kerajaan Mataram; (3) peristiwa 10 November 1945 di Surabaya; dll.
Pengajaran sejarah dapat menekan pada sejarah lokal terutama pada siswa di SD atau SMP. Cotohnya; guru di Jawa Barat akan lebih menekankan pengajaran sejarah terhadap perkembangan kerajaan Tarumanegara, Banten, Cirebon, dan Pajaran. Begitu pula bagi guru pada provinsi lain.

B.     PEMBELAJARAN KONSEP PERUBAHAN
v  Pengertian Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dari cara-cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
v  Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial dan Budaya
1.     Perubahan secara lambat dan Perubahan secara cepat (dilihat dari waktu)
Perubahan secara lambat = evolusi, yaitu prubahan yang memerlukan waktu lama. Cirinya : memerlukan waktu lama, perubahannya kecil, perubahan tidak disadari oleh masyarakat, tidak diikuti oleh konflik atau tidak menimbulkan kekerasan. Ex: perubahan mata pencaharian masyarakat
Perubahan secara cepat = revolusi, yaitu perubahan yang terjadi dalam waktu yang sangat cepat. Ciri-cirinya membutuhkan waktu singkat, perubahannya besar karena menyangkut sendi-sendi pokok kehidupan, perubahan disadari/direncanakan, seringkali diikuti oleh kekerasan atau menimbulkan konflik. Ex: revolusi Indonesia tahun 1945, reformasi Indonesia tahun 1998, revolusi industri Perancis dan Inggris.
2.     Perubahan yang pengaruhnya kecil dan pengaruhnya besar.
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang tidak membawa pengaruh langsung bagi kehidupan masyarakat. Ex; perubahan mode pakaian, gaya potongan rambut, dsb.
Perubahan yang membawa pengaruh besar adalah perubahan yang membawa pengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat karena perubahan yang terjadi pada unsure-unsur social budaya masyarakat. Ex: Industrialisasi membawa pengaruh pada hubungan kerja, lembaga kemasyarakatan, system pemilikan tanah, pelapisan social, hubungan kekerabatan, dll.
3.     Perubahan yang dikehendaki/direncanakan dan perubahan yang tidak dikehendaki/tidak direncanakan
Perubahan yang dikehendaki/direncanakan= pembangunan adalah perubahan yang sudah diperkirakan sebelumnya oleh pihak-pihak tertentu yang ada dalam masyarakat. Perubahan yang tidak dikehendaki/tidak direncanakan adalah perubahan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Biasanya perubahan tidak dihendaki muncul sebagai dampak dari perubahan yang direncanakan.

Secara garis besar perubahan social menyangkut perubahan dalam:
- kelompok sosial
- stratifikasi sosial
- lembaga-lembaga sosial
- interaksi sosial
v  Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Menurut Alvin Betrand: awal dari proses perubahan social adalah komunikasi yaitu penyampaian ide, gagasan, nilai, kepercayaan, keyakinan dsb, dari satu pihak ke pihak lainnya sehingga dicapai kata kesepahaman.
Menurut David Mc Clelland: dorongan untuk perubahan adalah adanya hasrat meraih prestasi ( need for achievement) yang melanda masyarakat
Prof. Soerjono Soekanto: Perubahan social disebabkan oleh factor intern dalam masyarakat itu dan factor ekstern.
Faktor Intern antara lain:
1)     Bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi).
2)    Adanya Penemuan Baru: Discovery: penemuan ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada, Invention : penyempurnaan penemuan baru, Innovation /Inovasi: pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada. Penemuan baru didorong oleh : kesadaran masyarakat akan kekurangan unsur dalam kehidupannya, kualitas ahli atau anggota masyarakat.
3)    Konflik yang terjadii dalam masyarakat.
4)    Pemberontakan atau revolusi
Faktor ekstern antara lain:
1)     perubahan alam
2)    peperangan
3)    pengaruh kebudayaan lain melalui difusi(penyebaran kebudayaan), akulturasi ( pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi (pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi)
Jadi menurut Soerjono Soekanto factor pendorong perubahan social adalah:
1) sikap menghargai hasil karya orang lain
2) keinginan untuk maju
3) system pendidikan yang maju
4) toleransi terhadap perubahan
5) system pelapisan yang terbuka
6) penduduk yang heterogen
7) ketidak puasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu
8) orientasi ke masa depan
9) sikap mudah menerima hal baru.
Ciri perubahan social adalah :
1) setiap masyarakat pasti mengalami perubahan, baik lambat maupun cepat.
2) perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga social lainnya.
3) perubahan social yang cepat biasanya menimbulkan disintegrasi yang bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri.
Faktor-Faktor yang menyebabkan Terjadinya Perubahan Sosial Budaya :
  1. Faktor yang mendorong jalannya perubahan:
a)    Kontak dengan budaya lain
b)    Sistem pendidikan yang maju
c)    Sikap mengharagai hasil kerja orang lain dan memiliki keinginan untuk maju
d)    Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation) yang bukan merupakan tindak pidana (delik)
e)    Sistem lapisan masyarakat yang terbuka.
f)     Penduduk yang heterogen
g)    Ketidak-puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu dan ada hambatan untuk memperbaiki.
h)    Terjadinya disorganisasi dalam masyarakat.
i)     Sikap mudah menerima hal-hal baru.
j)     Orientasi ke masa depan.
k)    Pandangan/nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya.
  1. Faktor-faktor yang menghalangi terjadinya perubahan
a)    Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
b)    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terlambat.
c)    Sikap masyarakat yang tradisional yaitu sikap yang mengagung-agungkan tradisi nenek moyang dan enggan menerima inovasi atau pemabaruan.
d)    Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan   kuat sekali, mialnya masyarakat feudal.
e)    Rasa takut akan terjadinya kegoyahan dalam integrasi kebudayaan.
f)     Prasangka terhadap hal-hal yang baru dan asing.
g)    Hambatan-hambatan yang bersifat idologis.
h)    Adat atau kebiasaan yang menolak inovasi atau pembaruan.
i)     Pandangan/nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak             mungkin diperbaiki.

C.    Pembelajaran Konsep Kebudayaan
v  Istilah dan definisi kebudayaan :
      Keseluruhan sistem, gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar (Koentjaraningrat).
v  Unsur-unsur dan wujud kebudayaan :
1)     Bahasa (lisan dan tulisan)
2)    Sistem peralatan dan perlengkapan hidup manusia atau teknologi.
3)    Sistem mata pencaharian (ekonomi)
4)    Sistem kemasyarakatan atau orsos atau sistem sosial
5)    Sistem pengetahuan
6)    Sistem religi
7)    Sistem kesenian
D.    Perkembangan atau dinamika kebudayaan :

  • Saling silang antara kebudayaan masyarakat satu dengan masyarakat lain akan menimbulkan perubahan kebudayaan (difusi).
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan bisa datang dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal).
  • Faktor internal terdiri dari discoveryinvention (penemuan), inovasi dan factor eksternal adalah difusi, akulturasi, dan asimilasi.
  • Difusi dapat terjadi kalau; (1) adanya hubungan yang intensif dua   kelompok budaya yang berbeda; (2) tersedianya sarana komunikasi; (3) adanya rangsangan kedua belah pihak akan kebutuhan unsur baru; (4) adanya kesediaan mental kedua belah pihak untuk menerima unsur baru; dan (5) adanya kesiapan keterampilan untuk menerima unsur baru.
  • Bentuk difusi terdiri dari tiga bentuk, yaitu; (1) difusi ekspansi; (2) difusi relokasi; dan (3) difusi cascade atau bertingkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar