A. Konsep
waktu dan sejarah Lokal
Kata sejarah
berasal dari bahas Arab “Syajara” artinya pohon yang memiliki cabang, dahan,
daun dan ranting. Begitu pula dengan pertumbuhan manusia.Disamping sjarah
dikenal juga kata silsilah.
Sejarah adalah
semua pertistiwa masa lampau (sejarah sebagai kenyataan). Sejarah dapat membantu
para siswa memahami perilaku manusia pada masa yang lampau, masa sekarang dan
masa yang akan datang. (tujuan-tujuan baru pendidikan sejarah).
Tugas pokok ilmu
sejarah berkaitan dengan waktu adalah ilmu sejarah bertugas membuka ke masa
lampau/waktu yang lalu umat manusia, memaparkan hidup manusia dalam berbagai
aspek kehidupannya dan mengikuti perkembangannya dari masa yang paling tua
hingga dewasa ini.
Konsep waktu
penting bagi sejarah karena tanpa di ketahui dimensi waktu lampau, kini dan
masa depan maka sejarah akan mengalami kekacauan karena tidak berpangkal dan
berujung.
Pembicaraan waktu
dalam sejarah terdiri dari ; (1) perkembangan; (2) kesinambungan; (3) pengulangan;
dan (3) perubahan.
Peristiwa sejarah
lokal dijadikan peristiwa-peristiwa sejarah nasional: (1) Bandung Lautan Api;
(2) Kerajaan Mataram; (3) peristiwa 10 November 1945 di Surabaya; dll.
Pengajaran
sejarah dapat menekan pada sejarah lokal terutama pada siswa di SD atau SMP.
Cotohnya; guru di Jawa Barat akan lebih menekankan pengajaran sejarah terhadap
perkembangan kerajaan Tarumanegara, Banten, Cirebon, dan Pajaran. Begitu pula
bagi guru pada provinsi lain.
B. PEMBELAJARAN
KONSEP PERUBAHAN
v Pengertian
Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola
budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum
yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi
sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan
bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Penerimaan
cara-cara baru atau suatu perbaikan dari cara-cara masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
v Bentuk-Bentuk
Perubahan Sosial dan Budaya
1.
Perubahan secara
lambat dan Perubahan secara cepat (dilihat dari waktu)
Perubahan secara lambat = evolusi, yaitu prubahan
yang memerlukan waktu lama. Cirinya : memerlukan waktu lama, perubahannya
kecil, perubahan tidak disadari oleh masyarakat, tidak diikuti oleh konflik
atau tidak menimbulkan kekerasan. Ex: perubahan mata pencaharian masyarakat
Perubahan secara cepat = revolusi, yaitu
perubahan yang terjadi dalam waktu yang sangat cepat. Ciri-cirinya membutuhkan
waktu singkat, perubahannya besar karena menyangkut sendi-sendi pokok
kehidupan, perubahan disadari/direncanakan, seringkali diikuti oleh kekerasan
atau menimbulkan konflik. Ex: revolusi Indonesia tahun 1945, reformasi
Indonesia tahun 1998, revolusi industri Perancis dan Inggris.
2.
Perubahan yang
pengaruhnya kecil dan pengaruhnya besar.
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan
yang tidak membawa pengaruh langsung bagi kehidupan masyarakat. Ex; perubahan
mode pakaian, gaya potongan rambut, dsb.
Perubahan yang membawa pengaruh besar adalah
perubahan yang membawa pengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat karena
perubahan yang terjadi pada unsure-unsur social budaya masyarakat. Ex:
Industrialisasi membawa pengaruh pada hubungan kerja, lembaga kemasyarakatan,
system pemilikan tanah, pelapisan social, hubungan kekerabatan, dll.
3.
Perubahan yang
dikehendaki/direncanakan dan perubahan yang tidak dikehendaki/tidak
direncanakan
Perubahan yang dikehendaki/direncanakan=
pembangunan adalah perubahan yang sudah diperkirakan sebelumnya oleh
pihak-pihak tertentu yang ada dalam masyarakat. Perubahan yang tidak
dikehendaki/tidak direncanakan adalah perubahan yang tidak diperkirakan
sebelumnya. Biasanya perubahan tidak dihendaki muncul sebagai dampak dari
perubahan yang direncanakan.
Secara garis besar perubahan social menyangkut
perubahan dalam:
- kelompok sosial
- stratifikasi sosial
- lembaga-lembaga sosial
- interaksi sosial
v Faktor Pendorong
Perubahan Sosial
Menurut Alvin Betrand: awal dari proses perubahan
social adalah komunikasi yaitu penyampaian ide, gagasan, nilai, kepercayaan,
keyakinan dsb, dari satu pihak ke pihak lainnya sehingga dicapai kata
kesepahaman.
Menurut David Mc Clelland: dorongan untuk
perubahan adalah adanya hasrat meraih prestasi ( need for achievement) yang
melanda masyarakat
Prof. Soerjono Soekanto: Perubahan social
disebabkan oleh factor intern dalam masyarakat itu dan factor ekstern.
Faktor Intern antara lain:
1) Bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran,
kematian, migrasi).
2) Adanya Penemuan Baru: Discovery: penemuan ide
atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada, Invention : penyempurnaan
penemuan baru, Innovation /Inovasi: pembaruan atau penemuan baru yang
diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau
mengganti yang telah ada. Penemuan baru didorong oleh : kesadaran masyarakat
akan kekurangan unsur dalam kehidupannya, kualitas ahli atau anggota masyarakat.
3) Konflik yang terjadii dalam masyarakat.
4) Pemberontakan atau revolusi
Faktor ekstern antara lain:
1) perubahan alam
2) peperangan
3) pengaruh kebudayaan lain melalui
difusi(penyebaran kebudayaan), akulturasi ( pembauran antar budaya yang masih
terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi (pembauran antar budaya yang
menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi)
Jadi menurut Soerjono Soekanto factor pendorong
perubahan social adalah:
1) sikap menghargai hasil karya orang lain
2) keinginan untuk maju
3) system pendidikan yang maju
4) toleransi terhadap perubahan
5) system pelapisan yang terbuka
6) penduduk yang heterogen
7) ketidak puasan masyarakat terhadap bidang
kehidupan tertentu
8) orientasi ke masa depan
9) sikap mudah menerima hal baru.
Ciri perubahan social adalah :
1) setiap masyarakat pasti mengalami perubahan,
baik lambat maupun cepat.
2) perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga social lainnya.
3) perubahan social yang cepat biasanya menimbulkan disintegrasi yang bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri.
2) perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga social lainnya.
3) perubahan social yang cepat biasanya menimbulkan disintegrasi yang bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri.
Faktor-Faktor yang menyebabkan Terjadinya
Perubahan Sosial Budaya :
- Faktor yang
mendorong jalannya perubahan:
a)
Kontak dengan budaya lain
b)
Sistem pendidikan yang maju
c)
Sikap mengharagai hasil kerja orang lain dan memiliki keinginan
untuk maju
d)
Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation) yang
bukan merupakan tindak pidana (delik)
e)
Sistem lapisan masyarakat yang terbuka.
f)
Penduduk yang heterogen
g)
Ketidak-puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
dan ada hambatan untuk memperbaiki.
h)
Terjadinya disorganisasi dalam masyarakat.
i)
Sikap mudah menerima hal-hal baru.
j)
Orientasi ke masa depan.
k)
Pandangan/nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk
memperbaiki hidupnya.
- Faktor-faktor
yang menghalangi terjadinya perubahan
a)
Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
b)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terlambat.
c)
Sikap masyarakat yang tradisional yaitu sikap yang mengagung-agungkan
tradisi nenek moyang dan enggan menerima inovasi atau pemabaruan.
d)
Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan
kuat sekali, mialnya masyarakat feudal.
e)
Rasa takut akan terjadinya kegoyahan dalam integrasi kebudayaan.
f)
Prasangka terhadap hal-hal yang baru dan asing.
g)
Hambatan-hambatan yang bersifat idologis.
h)
Adat atau kebiasaan yang menolak inovasi atau pembaruan.
i)
Pandangan/nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak
mungkin
diperbaiki.
C. Pembelajaran Konsep
Kebudayaan
v Istilah dan definisi kebudayaan :
Keseluruhan
sistem, gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar
(Koentjaraningrat).
v Unsur-unsur dan wujud kebudayaan :
1)
Bahasa (lisan dan tulisan)
2)
Sistem peralatan dan perlengkapan hidup manusia atau teknologi.
3)
Sistem mata pencaharian (ekonomi)
4)
Sistem kemasyarakatan atau orsos atau sistem sosial
5)
Sistem pengetahuan
6)
Sistem religi
7)
Sistem kesenian
D. Perkembangan
atau dinamika kebudayaan :
- Saling
silang antara kebudayaan masyarakat satu dengan masyarakat lain akan
menimbulkan perubahan kebudayaan (difusi).
- Faktor-faktor
yang mempengaruhi perubahan bisa datang dari dalam (internal) maupun dari
luar (eksternal).
- Faktor
internal terdiri dari discovery, invention (penemuan),
inovasi dan factor eksternal adalah difusi, akulturasi, dan asimilasi.
- Difusi dapat
terjadi kalau; (1) adanya hubungan yang intensif dua kelompok
budaya yang berbeda; (2) tersedianya sarana komunikasi; (3) adanya
rangsangan kedua belah pihak akan kebutuhan unsur baru; (4) adanya kesediaan
mental kedua belah pihak untuk menerima unsur baru; dan (5) adanya
kesiapan keterampilan untuk menerima unsur baru.
- Bentuk
difusi terdiri dari tiga bentuk, yaitu; (1) difusi ekspansi; (2) difusi
relokasi; dan (3) difusi cascade atau bertingkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar